6/12/15

Dari Sebagai Karyawan Pabrik Hingga Menjadi PM Angkatan Laut


Jumat, 5 Juni 2015 merupakan hari pernikahan sahabat terdekat saya yang akad nikahnya dilaksanakan di daerah Sunter Jakarta Utara, yakni di rumah dari calon mempelai wanita. Sedangkan tempat tinggal sahabat saya di daerah Komplek Angkatang Laut Dewa Ruci, dan butuh waktu sekitar satu jam perjalan dengan menggunakan mobil untuk bisa sampai ke tempat calon mempelai wanita.
Dengan kondisi jalanan di jakarta yang selalu macet, maka kami dikawal oleh seorang Patwal dari PM Angkatan Laut, agar perjalanan kami agak sedikit lancar. Patwal yang mengawal kami bernama Efendi ,  usianya sepertinya masih dibawah 25 tahun.
Kami berangkat dari Dewa Ruci sekitar pukul 10.30 WIB, karena sebentar lagi tiba waktu sholat jumat maka kamipun berhenti di Mesjid Al Musyawarah yang berada di Kelapa Gading untuk melaksanakan sholat jumat.
Setelah sholat jumat selesai dilaksanakan saya mendatangi Efendi dan mengajak ngobrol. Dalam obrolan dia menceritakan tentang pengalaman dia sampai Menjadi Angkatan Laut. Dia lulus dari pendidikan Angkatan Laut sekitar tahun 2011, dan sudah bertugas dibeberapa tempat, sebelum akhirnya dia ditugaskan di kantor POMAL (Polisi Militer Angkatan Laut) di daera Galur, Senin Jakarta Pusar.
Ada hal menarik dari penglaman dia sebelum menjadi TNI  Angkata Laut. Sebelum dia mendaftar menjadi TNI AL, dia bekerja sebagai karyawan pada sebuah pabrik di Cakung Jakarta Timur. Tapi dia sudah punya niat untuk menjadi TNI AL, setiap malam sewaktu selesai bekerja dan di saat temen yang lain menggunakan waktu tersebut untuk beristirahat karena capek seharian bekerja. Berbeda halnya dengan Efendi, dia pergunakan waktu luang tersebut untuk belajar sebagai bekal untuk mendaftar menjadi TNI AL. Dia persiapkan ilmu dan fisik  dalam menghadapi ujian masuk tersebut. Tapi keinginan dan cita-cita Efendi untuk menjad TNI AL tidak semulus yang direncakan. Beberapa kali dia tidak lulus dalam seleksi awal untuk menjadi calon TNI AL, tapi dengan semangat yang sangat tinggi Efendi tidak berputus asa dan selalu mencoba lagi setiap ada pembukaan pendaftaran TNI AL. Hingga akhirnya dia diterima dan mengikuti pendidikan hingga lulus sampai akhirnya dia bergabung di kesatuan TNI AL.
Demikian sedikit cerita yang saya dapat di sela-sela perjalanan menuju tempat akad nikah sahabat terbaik saya. Walaupun hanya sebentar pencakapan dengan Efendi, tapi sungguh menjadi inspirasi buat saya dan mungkin juga buat pembaca, bahwa dengan semangat dan niat yang kuat maka kita Insyaallah kita aka meraih apa yang kita citakan, tentu dengan usaha dan bersabar secara terus menerus.

Semoga cerita ini bisa memberi inspirasi buat kita semua, dan kita menjadi insan yang sukses baik di dunia maupun di akherat kelak

No comments:

Post a Comment