10/19/09

Kenapa Berat tuk berbagi

Pagi sudah tiba, saatnya segala aktifitas akan dimulai. akupun demikian. Waktu di HP menunjukkan pukul 5 pagi. wah sedikit terlambat untuk melaksanakan sholat subuh. akupun bangun dengan mata yang sedikit malas untuk terbuka. tapi ini adalah kewajiban seorang hamba. untuk melanksanakan ibadah. walaupun aku pernah berniat untuk melaksanakan solat subuh di Mesjid. tapi belum bangu ketika azan subuh telah tiba. mungkin ini karena suara azan tidak terlalu keras terdengar ke rumahku. setelah aku mandi dan berwudhu. akupun solat subuh selama kurang lebih 5 menit. setelah itu akupun bersiap siap untut berangkat ke kantor. tentunya tidak lupa sarapan pagi.
sekitar pukul 6 : 15 akupun berangkat dengan jalan kaki menuju jalan raya. dan beberapa saat kemudian datanglah mobil yang menuju ke Tanjung Priok. dan akupun menyetop dan menaikinya. setelah sampai tujuan akupun turun. dan naik kembali bus dengan jurusan Cililitan. dengan santai akupun naik bersama beberapa orang. dan kebetulan aku duduk dengan seorang wanita yang lumayan cantik (heheh) buspun terus berjalan dan penumpangpun terus bertambah. dan di sela - sela penumpang itu ada seorana anak yang menurut perkiraanku berusia sekitar 12 tahun. anak itu naik bus ini bukan untuk berangkat sekolah ataupun ke kantor. (ya iyalah orang masih 12 tahun) tapi dia bernyanyi dengan alat musik yang dia buat sendiri. alat yang dibuat dari bekas tutup botol. diapun membagikan amplop kepada para penumpan di bus tersebut. begitupun aku. tentulah kita tahu tujuan dia memberikan amplop itu. tentunya dengan harapan ada beberapa orang dari penumpang ini yang mau memasukkan uang ke dalam amplop tersebut. dan diapun bernyanyi, walau suaranya juga ga enak di dengar. akupun tidak menghiraukan nyanyian dia. karena akupun asyik menikmati jalanan menuju ke tempat tujuanku. tak lama anak itupun berhenti menyanyi. dan mengambil amplop yang tadi dia berikan pada para penumpang. kebetulan aku duduk di kursi yang agak di belakang. dan aku sempat memperhatikan anak itu mengambil amplopnya dari depan. saat itu pun aku menyaksikan betapa cueknya penumpang terhadap dia. tapi aku tidak mau berburuk sangka terhadap mereka. akupun mengambil uang yang ada d kantong sebesar 1000 rupiah. dan memberikan langsung pada anak itu tanpa aku masukkan dalam amplop yang dia kasih tadi.
setelah dia turun dari bus. akupun berfikir. kenapa tadi aku berat banget untuk memberikan 1000 rupiah kepada anak tersebut. padahal uang segitu tidak terlalu besar buat aku. akupun teringat bagaimana tiap hari aku makan siang di tempat kerja. dan minimal uang yang aku keluarkan Rp. 7000 bahkan sampai Rp. 20.000. dan itu tidak berat untuk mengeluarkan uang segitu.
kenapa tidak aku kurangi aja setengah uang makan siangku. dan ku berikan pada orang lain yang membutuhkan.
Demikian fikiran ku waktu itu. mudah - mudahan kisahku ini bisa menjadikan inspirasi buat yang baca tulisan ini. untuk sedikit mengurangi egoisme kita dalam memuaskan keinginan kita. mari kita kurangi sedikit pengeluaran kita yang kita peruntukkan untuk diri kita. karena masih banyak orang lain yang sangat membtuhkan bantuan kita.
semoga kita menjadi Manusia yang bisa saling sayang menyanyangi

1 comment: